Kerabat paru, pernahkah tertegun dengan gaya bicara seseorang, mungkin saat rapat, seminar dan acara lainnya yang seolah- olah kita terbawa pada materi yang disampaikan. Kita terbuai dan tidak jarang terbawa dalam perasaan ‘baper’. Bisa dipastikan si pembawa materi adalah orang yang sudah terbiasa berbicara di depan publik dan memiliki percaya diri yang kuat. Lalu bagaimana dengan yang tidak terbiasa tampil, namun disisi lain sering mendapat tugas/ diharuskan menyampaikan materi di depan publik. Berikut beberapa tips untuk belajar membangun percaya diri , kita simak yuuk.
- Lawan rasa malu.
Malu tanpa alasan tidak jarang menghantui. Bisa jadi materi telah dikuasai, persiapan matang, rasa malu tak kunjung pergi. Belajar membuang rasa malu dapat diawali dengan mengenal lingkungan , misal dengan berjalan- jalan, melihat kondisi sekitar, ngobrol dengan orang- orang yang ditemui.
- Jangan takut salah.
Jangan sia-siakan saat mengikuti pertemuan atau rapat, jadikan sebagai ajang pembelajaran membangun percaya diri dengan mengajukan pertanyaan. Jangan takut salah atau mungkin ditertawakan, bisikkan pada suara hati kita, tidak ada manusia yang sempurna. Biasakan menyuarakan isi hati dimulai dengan teman dekat ataupun sebuah pertemuan kecil.
- Bicara dengan gaya sendiri.
Setiap orang memiliki gaya bicara masing- masing, pastikan bahwa gaya bicara sendiri lebih membuat yakin dan mantab karena sudah menjadi kebiasaan, tanpa harus dipikirkan.
- Berbicara di depan kaca.
Belajar berbicara atau berpidato di depan kaca, selain dapat mengatur gestur tubuh , jika gaya bicara kurang pas dapat langsung diketahui lalu diperbaiki. Lakukan berulang- ulang.
- Lakukan kontak mata.
Biasakan saling melihat/ kontak mata dengan baik jika sedang berbicara dengan seseorang. Menatap mata menandakan respon atas pembicaraan dengan lawan bicara.
Berdoa sebelum berbicara di depan umum dimaksudkan untuk membantu menenangkan diri sehingga menjadi lebih rileks saat berbicara.
M Th Sri Winarti, SE.MM ( RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga )