Kasus HIV/AIDS di Salatiga sejak tahun 1994 hingga Desember 2011 mencapai 124 orang ( 71 laki-laki dan 53 perempuan ) dengan jumlah kematian penderita sebanyak 40 orang. Meskipun Kota Salatiga merupakan daerah low epidemic, tetapi tren kasus HIV/AIDS cennderung meningkat. Oleh karena itu, semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan dan kerja sama agar prevalensi kasus HIV/AIDS dapat ditekan.Hal ini disampaikan oleh Wakil Walikota Salatiga, Muh. Haris, SS, MSi., yang hadir untuk membuka kegiatan Pelatihan Penanggulangan HIV/AIDS Lintas Sektor.

AIDS merupakan kumpulan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia sehingga mengakibatkan turun atau hilangnya daya tahan tubuh. Penderita HIV/AIDS sangat mudah terjangkit penyakit dan meninggal karena infeksi, kanker, dan lainnya. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegah HIV/AIDS. Pengobatan yang diberikan selama ini hanya untuk menghambat perkembangan virus dalam darah.

Mengingat tren kasus HIV/AIDS di Indonesia, khususnya di Salatiga, semakin meningkat, Dinas Kesehatan Kota Salatiga mengadakan program kegiatan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2006 tentang perlunya intensifikasi penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia.

Salah satu bentuk kegiatan penanggulangan HIV/AIDS, yaitu Pelatihan Penanggulangan HIV/AIDS Lintas Sektor. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 17 s.d 19 April 2012 bertempat di Gedung Grha Widya dr. Djoko Sedijarto, RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

Tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah untuk memberi informasi tentang epidemi HIV/AIDS, menumbuhkan kepedulian lintas sektor terhadap upaya penanggulangan HIV/AIDS, dan meningkatkan kerja sama lintas sektor dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS. Tanpa kerja sama lintas sektor, upaya penanggulangan HIV/AIDS tidak akan berhasil.

Similar Posts