[custom_frame_center][/custom_frame_center]Dewasa ini kita sering menyaksikan banyak sekali pasien mendapat perlakuan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan dari pelayan medis khususnya rumah sakit, pasien mendapat pelayanan medis yang tidak sesuai, bahkan pasien diterlantarkan. Hal inilah yang menjadi keprihatinan kita sebagai pemberi pelayanan masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu mencari solusi terbaik agar peristiwa seperti itu tidak terulang kembali. Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan sebagai salah satu pemberi pelayanan medis kepada masyarakat berkomitmen untuk membangun budaya customer care di lingkungan rumah sakit.

Budaya customer care dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan, baik pelanggan eksternal adalah pasien maupun pelanggan internal adalah staf rumah sakit itu sendiri. Beberapa implementasi nyata yang dilakukan dalam membangun budaya customer care, antara lain : membudayakan 5 S (senyum, salam, sapa, santun, dan semangat) dalam menghadapi pelanggan, mengenali kebutuhan pelanggan, memberikan informasi yang tepat dan cepat, menjalin komunikasi dan kerja sama dengan semua lini, serta mempromosikan rumah sakit agar lebih dikenal dan lebih dekat dengan pelanggan.

Selain membangun budaya customer care, Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan juga berkomitmen untuk membangun budaya bersih dan sehat. Hal ini dilakukan dalam upaya menjadikan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan sebagai green hospital, sehat, dan bersih. Caranya adalah menyediakan lingkungan hijau di kawasan rumah sakit, kawasan rumah sakit merupakan kawasan bebas rokok sehingga karyawan, pengunjung, maupun penunggu pasien dilarang merokok di kawasan rumah sakit, pengelolaan sampah organik dan non organik, serta pengolahan sampah medis.

 

Kedua komitmen tersebut, yaitu membangun budaya customer care serta membangun budaya bersih dan sehat, telah dicanangkan pada Rapat Kerja (Raker) Tahun Anggaran 2012 dan disahkan oleh Dirjen BUK Kemenkes RI, dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS, yang turut hadir dalam Raker ini. Pencanangan budaya customer care serta budaya bersih dan sehat merupakan salah satu tujuan dari diselenggarakannya Raker ini. Raker Tahun Anggaran 2012 diselenggarakan selama 3 hari mulai tanggal 7 s.d 9 Maret 2012 bertempat di Banaran 9 Resort, Bawen, Kabupaten Semarang. Adapun tujuan diselenggarakannya Raker kali ini, antara lain sebagai berikut.

  1. Mengevaluasi kinerja tahun 2011.
  2. Memantapkan strategi implementasi program dan kegiatan tahun 2012.
  3. Membuat perencanaan program dan kegiatan tahun 2013.
  4. Meningkatkan motivasi, leadership, dan managerialship untuk jajaran struktural maupun manajerial.
  5. Mencanangkan budaya bersih, sehat, dan customer care.
  6. Membahas isue-isue strategis untuk kemajuan rumah sakit.

Setelah melalui pembahasan yang cukup panjang, dalam Raker ini ditetapkan program prioritas tahun 2012. Dirut Rumah Sakit dr. Ario Wirawan menetapkan beberapa Program Prioritas Tahun 2012 dalam menghadapi isue-isue strategis sebagai berikut.

  1. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
  2. Rumah sakit bersih dan sehat.
  3. Customer care.
  4. Akreditasi rumah sakit.
  5. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
  6. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).
  7. Penataan lingkungan rumah sakit, misalnya membentuk Tim Master Plan.
  8. Pelayanan Unggulan rumah sakit.
  9. Media informasi dan komunikasi (media infokom).
  10. Kegiatan UKM.
  11. Hospital Social Responsibility (HSR).
  12. Jaminan Kesehatan Karyawan (JAMKESWAN).

Dalam Raker tersebut dilakukan pula penandatanganan MOU antara Dirut Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan dengan Ketua PMI Kota Salatiga tentang pemindahan lahan PMI Jawa Tengah. Selain penandatanganan MOU, dilakukan pula penandatanganan Deklarasi Jejaring Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Deklarasi jejaring SPGDT ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Dirut RS Paru dr. Ario Wirawan, Dirut RSUD Salatiga, Direktur RS Tentara dr. Asmir, Direktur RS Puri Asih, Direktur RS Ananda, Direktur RS Sejahtera Bhakti dan Holistik, serta Ketua PMI Kota Salatiga. Penandatanganan Deklarasi Jejaring SPGDT disaksikan dan disahkan oleh Dirjen BUK Kemenkes RI.

Similar Posts