[custom_frame_left][/custom_frame_left]Rasa kebersamaan merupakan salah satu syarat terbentuknya kerja sama tim yang solid sehingga tercapailah visi dan misi suatu instansi. Dalam rangka menjalin dan membangun kebersamaan, RS Paru dr. Ario Wirawan menyelenggarakan Sarasehan tanggal 7 Januari 2012 di halaman depan RS Paru dr. Ario Wirawan. Sarasehan dihadiri seluruh karyawan RS Paru dr. Ario Wirawan dan pengurus Dharma Wanita.
Direktur Utama RS Paru dr. Ario Wirawan, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, menyampaikan bahwa seluruh anggota keluarga RS Paru dr. Ario Wirawan wajib dan bertanggung jawab untuk menjadikan rumah sakit tercinta ini menjadi lebih baik dan membanggakan. Ada tiga hal yang harus dilakukan oleh semua karyawan untuk menjadikan RS Paru dr. Ario Wirawan menjadi lebih baik dan membanggakan.
1. Membangun komitmen bersama yaitu dengan menaati peraturan dan ketentuan dari pusat maupun dari internal RS, menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan TUPOKSI dan SOTK, disiplin dalam semua aspek, serta mau menyikapi perubahan untuk menuju yang lebih baik.
2. Kerja sama dalam satu sistem yang solid harus digerakkan secara serentak. Tidak boleh ada yang merasa paling berkuasa, paling besar atau paling berperan. Semua karyawan dengan berbagai profesi dan kedudukanya mempunyai peran yang sangat penting dalam kesetaraannya. Sehingga harus dibangun kebersamaan dan sinerginya dalam memberikan pelayanan yang terbaik.
3. Pelayanan prima (service excellence), yaitu melayani customer dengan keramah tamahan, dengan ketulusan dan kepedulian terhadap customer sehingga mereka merasa nyaman dan percaya. Karyawan harus tanggap dan dapat memenuhi keinginan dari customer. Lakukan yang terbaik sesuai dengan standar kompetensi dan standar pelayanan.
Lebih lanjut disampaikan Dirut bahwa pelayanan RS itu banyak risiko dengan dinamika konflik internal dan komplain eksternal. Untuk itu perlu sikap yang dewasa dan arif dalam memenej kedua hal tersebut. Ajakan Dirut bahwa semua karyawan diharapkan dapat berperan maksimal sesuai dengan profesi dan tugas masing-masing.
Setelah pengarahan Dirut dilanjutkan dengan acara dialog. Karyawan diberi kesempatan menyampaikan pertanyaan, pendapat, masukan dan kritik. Salah satu pertanyaan adalah bagaimana kebijakan RS terhadap pegawai Non PNS. Dijawab Dirut bahwa pegawai NON PNS juga mempunyai hak yang sama dengan PNS sesuai dengan kemampuan RS. Misalnya pegawai Non PNS juga mendapatkan gaji ke 13, uang makan dan jaminan kesehatan seperti pegawai PNS. Masukan dari pegawai yang lain diterima dan akan menjadi pertimbangan dalam mengembangkan RS.
Sebagai ungkapan rasa tanggung jawab dalam mengemban tugas penting tersebut dan sebagai ungkapan syukur atas terselesaikannya pembangunan gedung baru poliklinik terpadu dan IGD, dalam sarasehan juga dilakukan pemotongan tumpeng oleh Direktur Utama RS Paru dr. Ario Wirawan. Potongan tumpeng diserahkan kepada dr. Ngadimanto yang telah selesai menjalankan tugas sebagai Kepala IGD, kemudian diestafetkan kepada dr. Bagong Harmadi sebagai pemegang jabatan baru.
Untuk menambah semangat dan kemeriahan dalam sarasehan, para hadirin dihibur oleh organ tunggal. Tidak mau ketinggalan dengan hiburan organ tunggal, aksi kebolehan juga ditampilkan oleh beberapa kelompok karyawan RS Paru dr. Ario Wirawan secara spontan. Aksi spontanitas dimenangkan oleh kelompok penunjang yang telah bermain peran “ dagelan “.
Di penghujung acara diadakan pembagian doorprize yang sangat menarik bagi para hadirin. Dalam sarasehan ini teriring pula doa dan harapan “ Semoga RS Paru dr. Ario Wirawan menjadi lebih baik dan membanggakan melalui komitmen yang telah disepakati bersama. Amin…Amin…Amin “. ( Priscilia_SIRS )